Dawuh Guru
Jumat, 12 September 2014
2
komentar
" Murid-murid PETA harus banyak bersyukur karena Sudah menemukan Guru Mursyid yang Kamil &Mukammil, seorang Wali yang Mursyid, yang Membimbing Menyempurnakan agama dengan Ihsan, setelah Iman dan Islam."
Kata beliau lagi, " Pengertian Ihsan secara sederhana adalah Bahwa kita Tahu Tuhan, tapi jika Tidak, maka sesungguhnya Tuhan Tahu kita.
Nah, sejarah Thoriqot yang merupakan Amaliyah Tashowuf tsb dimulai sejak Wahyu (Al Qur'an) yg Pertama kali turun. Ketika itu, Malaikat Jibril AS menyuruh Rasulullah SAW membaca lafal ALLAH sebagai Asma Dzat Tuhan. Tapi Rasulullah SAW mengatakan TidakBisa Membaca. Malaikat Jibril AS menyuruh lagi dan dijawab Rasulullah SAW lagi hingga berlangsung Tiga kali. Akhirnya, Malaikat Jibril AS merangkul Rasulullah SAW kemudian membimbing Beliau SAW sebagaimana Wahyu pertama, "Iqro bismi Robbikalladzi kholaq" (Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang menciptakan) Nama Tuhan yg dimaksud adalah ALLAH.
Maka sejak saat itu, bergemuruh dada Rasulullah SAW. Qolbu, Ruh dan Sirr beliau SAW berdzikir ALLAH .. ALLAH .. ALLAH .. secara Terus Menerus sehingga Tersingkap segala Pengetahuan beliau SAW tentang ALLAH SWT, seluruh Haqiqot semesta.
Itulah yg pertama kali di Perintahkan, yaitu DZIKIR. Lha, kalo ada yg nanya, "Kenapa Thoriqot itu bermacam -macam kalo memang berasal dari Rasulullah SAW?"
Maka, jawab saja dengan, "Kenapa dalam ilmu Fiqih, para Fuqoha juga bermacam -macam Madzhabnya?"
Demikian, Mbah Syekh Abdul Ghofur Mustaqim. Al Fatekah..
Mantenan, Udan Awu, Blitar,
Minggu, 13 Januari 2008.
2) Allah yarham Mbah Syekh Abdul Jalil Mustaqim pernah dawuh:
" Robithohnya murid Syadziliyah PETA itu ada Dua ketentuan: 1. Robithoh di Dalam dzikir / aurod adalah Langsung Ismu Dzat ALLAH .. ALLAH .. ALLAH .. (Tidak boleh tergambar /Terbayang wajah Mursyid, Tidak ada perantara di Hati kita, harus Langsung dengan ALLAH. 2. Robithoh di Luar dzikir ,adalah Mengingat semua apa yg pernah di Dawuhkan oleh Mursyid. "
{Dalam khazanah Syadziliyah sejak jaman Asy Syekh Abil Hasan Asy Syadzili, tidak dikenal bahkan DILARANG Robithoh dengan membayangkan wajah Mursyid.
Dan, untuk Thoriqoh Syadziliyah yg di ajarkan di Pondok PETA Tulungagung adalah yg Paling Lengkap seperti yg di Wariskan oleh Asy Syekh Abil Hasan Asy Syadzili. (Dr. KH. Luqman Hakim MA, Jakarta) }
Dikisahkan oleh Syekh Luqman (Jakarta), dulu saat Mbah Syekh Abdul Jalil Mustaqim masih sugeng, ketika itu kebetulan Syekh Luqman sowan, datang seorang putra Kyai yg Mursyid thoriqoh Naqshabandi dari Ponorogo memohon Bai'at kepada Mbah Syekh Abdul Jalil Mustaqim.
Tetapi ditolak secara halus oleh Mbah Syekh Abdul Jalil Mustaqim dan tetap disuruh mengamalkan wirid yg dari abahnya, namun Tanpa Robithoh Mursyid. Mbah Syekh Abdul Jalil Mustaqim juga dawuh, "Karena jika sedang wirid sambil membayangkan wajah Mursyid, lalu pada saat demikian, kebetulan Allah berkehendak mencabut nyawanya, berarti yg terbayang adalah makhluk dan Bukan Hadirnya Hati kepada ALLAH, maka apakah termasuk Kusnul khotimah atau Su'ul khotimah?"
Demikian, Mbah Syekh Abdul Jalil Mustaqim. Al Fatekah
3) Allah yarham Mbah Syekh Mustaqim bin Husein pernah menekankan bahwa Sebelum dan Sesudah Wirid Harus Memohon Kepada Allah agar di Karuniai 4 Hal :
1. Selamat di dunia & akhirat,
2. Hati yg bersih dari Sifat-Sifat yg Tercela,
3. Kekalnya iman hingga sakaratul maut & bisa mengucapkan Kalimat Thoyyibah & Kusnul Khotimah,
4. Semua hal yg Barokah, Maslahah & Manfa'at di dunia dan akhirat.
... PARINGI TETEP IMAN ISLAM, PADANG ATI, LAN SLAMET DUNYO AKHERAT ...
Memahami (MENDENGAR, membaca) Dawuh-Dawuh Mursyid harus dengan dzikir supaya bisa mengetahui lebih dalam tentang Makna dari Dawuh yg biasanya menggunakan Kalam Kinayah karena Sumber Dawuh-Dawuh Beliau Syekh Mursyid adalah berasal dari Asrorillah.
Antara lain;
~ "Mencari ilmu kepada Syekh Mursyid itu harusnya seperti Pencari rumput tapi Jangan seperti orang yg mencari rumput!"
(Fokus di satu tempat maka wadahnya cepat penuh & Jangan melirik /pindah ke Guru thoriqoh lain, yg akan jadi Hijab (penghalang kesuksesannya) kecuali di Ijinkan oleh Sang Guru / Mursyid.)
~ "Menjadi Murid thoriqoh itu seperti Orang-orang yg antri di loket."
(Jangan hiraukan gangguan dan Tetap hadap ke depan. Hanya berharap Barokah kepada Syekh Mursyid supaya bisa cepat Mendapat "tiket pesawat" thoriqoh Syadziliyah).
~ "Jangan ber poligami!"
(Di larang Mengamalkan Amalan lain).
~ "Menjadi orang mukmin itu harus sering memotong kuku."
(Menghilangkan Ujub/ Sombong).
Untuk Murid-Murid PETA Dilarang menanyakan Fadhilah Manfa'at suatu Amalan, karena disamping Mengurangi keikhlasan dalam pengamalannya, juga karena pada Hakikatnya semua Artinya adalah ALLAH.
Huruf Hijaiyah, mulai dari Alif sampai Ya' juga merupakan Nama ALLAH, sehingga apapun yg dibaca pada akhirnya semuanya kembali kepada Arti ALLAH juga.
Untuk itu, semua Murid-Murid PETA diajarkan untuk terus menerus "Melatih" HATI agar Terus Berdzikir ALLAH .. ALLAH .. ALLAH ..
Bagi Murid-Murid PETA yg sebelumnya punya Amalan-Amalan yg Lain, Setelah Bai'at Thoriqoh Syadziliyah PETA, Harus Melepas Semua Amalan Lain tersebut, karena Thoriqoh ini lebih agung dari itu semua.
#Tidak_sekalipun_mereka_para_Wali_alumni_PETA_mengharapkan_Ketenaran_Keterkenalan_bahkan_cenderung_Menjauhinya_serta_bersikap_wara'_Mengutamakan_Mastur_fil_ardh_wa_masyhur_fis_sama'.
Demikian, di antara Dawuh & Wejangan dari Mbah Syekh Mustaqim bin Husein.
Al Fatehah..
Dikutip dari : santri PETA
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:
Dawuh Guru
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke
https://fadhilaizki.blogspot.com/2014/09/dawuh-guru.html
. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar :
menjadi pengingat aq....semasa Romo yai masih Sugeng....aq pernah dimarahi tetapi secara harfiah....yen kepingin uripmu enak...nuruto aq( Romo yai) nurut lan nurut. kata2 itu yang selalu aq ingat. nurut disini artinya menuruti perintah mursyid dan syariat Islam
Mbah yai Mugi aku aku dadi murid sing patuh lan istiqomah
Posting Komentar