Wali Yang Tahu Isi Hati

Wali Yang Tahu Isi Hati Saat Kyai Jamaluddin Jombang mengajak seorang santrinya sowan kpd Gurunya, yaitu Mbah Abdul Jalil Tulungagung. Dalam perjalanan Kyai Jamal mengingatkan si santri" Le ( nak ), kamu sy ajak sowan ke Romo Kyai Abdul Jalil, beliau ini mursyid Thoriqoh Syadziliah, beliau juga termasuk bagian dari Auliya', jadi nanti klo disana km nggak perlu banyak tanya, cukup dengarkan dawuh dawuh dan kata katanya".. "njih yai ( iya kyai )". jawab santri.

Ketika sampai di rmh kyai Abdul Jalil, dan sudah agak lama berbincang2, pada waktu itu pula Yai Abdul Jalil menghisap rokok tanpa henti henti. Habis sebatang nyambung dan terus begitu sampai habis berbatang batang. Dalam hati santri berprasangaka dan bertanya seakan tidak percaya " katanya ini guru Mursyid, seorang Wali, dari awal sy bertamu sampai skrng rokoknya kok ngebut, habis satu langsung nyulut habis lagi nyulut lagi tanpa henti... dimana letak/ciri kewaliannya? Ah, kayaknya nggak mungkin"... Spontan Yai Abdul Jalil berkata " Yai Jamal ( kyai Jamaluddin ), lebih baik merokok tapi selalu ingat Allah, daripada tidak merokok tapi suka ngurusin orang lain yg sedang menikmati rokok dan hatinya lalai pada Allah"... "Njih, leres Yai ( ya benar kyai )"... Jawab Yai Jamaluddin... Mendengar ini si santri kaget dan malu, "Bagaimana mungkin kyai Abdul jalil tau, padahal sy hanya berkata didalam hati, subhanallah, sy jd yakin klo yai abdul jalil ini benar benar Mursyid dan seorang Wali"... Kata santri tadi dalam hatinya.