Kisah Nyata Inspiratif PITQ

Posted by Unknown Sabtu, 18 Februari 2017 0 komentar
Kisah Nyata Inspiratif PITQ

Kumpulan Kisah Nyata Inspiratif Bag 2

1, Oleh; Achmad Fauzan
Untukmu, Sahabatku Yg SholehSahabatku Ali Wafa,Izinkan aku menulis sederet tulisan ini untukmu Sebagaipengobat rasa kangen ini. Aku sadar dulu aku terlalu bersifat egois terhadapmu. Aku sering memanfa’atkan keluguanmu, menyuruhmu melakukan ini itu padahal umurmujauh lebih tua dariku. Hampir selama aku mengenalmu, kau selalu cucikan bajuku,memasakkan nasi bahkan mengisikan bak mandi untukku. Senyummu selalu riang,candamu begitu menyegarkan, walaupun kau mungkin sadar bahwa kami seringmemanfaatkanmu.

 Kau masih ingat kan? Sering kali aku tertawa dengan kebodohanmu. Tentu kaumasih ingat, saat kau menangis seperti anak kecil ketika bilang bahwa sarungyang kau kenakan telah terkena najisnya anjing yang menggigitmu saat kau hendakmemandikan kerbau pak kyai. Kau menangis kebingungan. Padahal kan tinggal mensucikan sarungmu itu dengan tujuh kali basuhan dan memakai pasir di salah satunya? Atau, ketika kau terbaring sakit dan diberi tiga macam obat oleh dokter puskesmas dekat pondok, kau malah bimbang, obat yang mana dulu yang harus diminum. Lalu aku memberi saran, agar obat yang paling kecil dulu yang diminum,baru yang besar, karena setiap sesuatu itu pasti tumbuh dari kecil dulu baru menjadi besar. Dan kau percaya itu. Padahal kan yang manapun yang kau minum dulu, efeknya sama saja toh? Aku dulu sering mentertawakanmu, saat beberapa kali kautergagap-gagap ketika setor hafalan di depan pak kyai. Itu karena sifat latahmu melafadkan “bismillaahirrohmanirrohim” dengan suara keras begitu kau lupa dandiingatkan beliau. Aku juga sempat tertawa ngikik mendengar beberapa kali kaumengucapkan bismillahirrohmanirrohim ketika setor.

Kau masih ingat kan? Ruang untuk setor itu ada di dalam musholla. Jaraknya sekitar 5-7 m dari jarak kamiyang berada di luar musholla. Jadi kalau kau sedang talaqqi di depan pak kyai,suara hafalanmu tidak terdengar dari luar, justru ucapan bismillahirrohmanirrohim” mu yang bisa kami dengar. Dan kalau lebih dari 10kali kau keliru dalam hafalanmu, yang terdengar di telinga kami hanya ucapan bismilllahirrohmanirrohim itu. Bahkan ada salah seorang temen kita yang nyeletuk,” kalau hanya setor bismillah saja, siapa yang tidak bisa?” dankamipun tertawa mendengar leluconnya. Aku sadar bahwa kau memang lemah di bidang hafalan. Walaupun hampir tiap malam tidurmu tidak lebih dari 2-3 jam. Jam 11 malam kau tidur danbangun pada jam satu atau jam dua dini hari. Kau bangun untuk sholat tahajud kemudian memuroja’ah hafalanmu hingga subuh menjelang. Meski sebenarnya dalamhati aku kagum pada kegigihanmu ketika menghafal al-Qur’an, tapi kekagumanku itu tertutup oleh sifat sombongku.

Kau tentu ingat, bukan? Ketika aku barumasuk ke pondok dan memulai setoran juz satu, kau waktu itu sudah setor juzdua. Dan ketika aku setor juz 10, kau masih belum selesai dengan juz tiga. Akubegitu sombongnya waktu itu mengatakan kepadamu bahwa kalau ingin mudah menghafal al-Qur’an, jauhi maksiat. Seakan-akan aku mengatakan kepadamu bahwadiri ini sudah terbebas dari maksiat. Astaghfirulloohal ‘adhiim. Dan, di hari raya Idul Adha, sepuluh tahun yang lalu…Kami seluruh santri pondok mendadak gempar dengan kepergianmuyang tiba-tiba. Saat kami berpestapora membakar sate daging kambing di pondok,tiba-tiba tersiar berita bahwa dirimu meninggal dunia karena terhanyut disungai tempat kamu membersihkan kotoran dan usus kambing yang kita sembelih.Kami benar-benar kehilanganmu waktu itu. Bersama penduduk setempat kamiteman-teman sepondokpun berupaya mencari jasadmu dan berhasil menemukanmu ketika hari menjelang sore. Dan di upacara pemakamanmu baru aku tahu, bahwa dulu semasa kecil kau pernah mengalami kecelakaan yang sama dan hampirmerenggut nyawamu ketika beberapa jam kau ditemukan tenggelam di sungai yang sama. Untungnya waktu itu nyawamu masih bisa diselamatkan. Mungkin itu yang menyebabkan kerusakan pada fungsi otakmu sehingga kau begitu “lambat” dalammengingat hafalan. Kami merasa bertindak dholim karena mentertawakan kelemahanmu selama ini.Dan… Sebulan yang lalu, saat diadakan pemindahan massal jenazah-jenazah yang ada di pemakamanmu, kami dikejutkan oleh penemuan jasadmu yang masih dalam keadaan utuh, begitu juga kain kafan yang menutupimu.

  Subhaanallooh…Mata ini tiba-tiba tidak bisa membendung derasnya air mata ketika menuliskan sederet tulisan ini. Dada ini serasa sesak oleh rasa penyesalan akan perlakuan kami selama ini terhadapmu. Kami selalu menganggapmu “orang pinggiran” dan “kelas bawah”, padahal kedudukanmujauh melampaui di atas kami. Suara gagap dan hafalan al-Qur’anmu yang’ amburadul’ ternyata gaungnya lebih dikenal para malaikat. Kesederhanaan dan keluguanmu ternyata lebih di rindukan oleh para penduduk surga.Luruhlah segala kesombongan yang selama ini menyelimuti jiwa ini. Rasa bangga den gangelar al-hafidz yang diberikan masyarakat pada kami tidak ada secuil pun dibanding dengan apa yang telah engkau peroleh di sisi Allah, kang.

2, Oleh; Muhammad Syaikhu 
  Dulu sewaktu ada event wisuda hafidz hafidzahdi PPTQ Babussalam Kalibening mojoagung jombang itu Panitia mengundang Alumni /Santri senior untuk khataman, kalau gk salah ada 15 majlis, Masing2 majlisterdiri dari 4 orang, yg di semak cuma satu & yg menyimak 3 orang,kebetulan saya dapat jatah nyemakAlumni senior namanya Cak Amin, (Afwan) dia tidak bisa melihat (Buta) Sangking Ta’dzimnya diadengan romo yai, Dia dari Sidoarjo ke jombang berangkat sendiri,,ini yg membuat sya terbengong2 penasaran, setelah sya cari info ketemen2ya diamemang dari dulu sudah biasa pulang pergi ke pondok sendirian, trus syaluncurkan pertanya’an bertubi2 ke temanya,, Dari singkat cerita yg berkesan& Mengharukan dia dulu menghafalkan melalui kaset /Tape Recorder, dulubelum ada listrik mungkin kali ya temanya bilang Batreinya sampai numpuk banyakdi kamar pondok itu,,

  SubhanAllah,, pada Waktu itu tepatnya hari senin, sya & teman nyemak pda waktuitu gantian nawari makan makanan ringan & minuman,,Tapi dia cuma senyum terus gak jawab,, sangking seringnya sya & teman2nawari Akhirnya dia ngaku kalau dia puasa hari senin,, SubhanAllah,, Jadi malusya,, Hehe,,& Ni ada kisah nyatalagi dari teman,, Dulu di pondok itu juga ada Santri yg super ngantuk’an,,karna ngantuk’an dia ngafalinnya di atas pohon & bawa Dimar ublik (Lampuminyak tanah dari kaleng bekas) kalau dia tertidur otomatis jatuh dari pohon& bangun lagi kembali menghafal,, 

3, Oleh; Achmad Fauzan 
  Seorang pria keturunan Tionghoa berniat sowan (berkunjung) ke kediaman KH. Mas Abdurrahim PPTQ Bungah Gresik, Namun karena sang kyai sedang pergi,terpaksa tamu Tionghoa tersebut menunggu kedatangan kyai di ruang tunggu. Tiba-tiba matanya tertuju pada seorang santri yang kebetulan sedang muroja’ahdi musholla pondok. Dilihatnya santri itu kadang matanya terpejam dengan mulutberkecumik, melafadkan ayat-ayat yang sedang dihafalkannya, dan sesekali santritersebut membuka matanya dan melihat mushaf kecil yang sedang dipegangnya ,untuk mengoreksi apakah hafalan al-Qur’an yang sedang dibacanya sudah betulatau belum. Si tamu ini menjadi penasaran, apa yang sedang dilakukan olehsantri itu. Lantas dia mendekati santri itu dan tanpa basa basi, dia duduk didepan santri yang sedang ngaji itu.

“Maaf, adik ini sedang apa??Santri yang kebetulan sedang merem itu sempatkaget dengan kehadiran si tamu yang mendadak itu.“Eh, anu Om… Sedang ngaji. Muroja’ah dansekalian membuat hafalan…..”“Hapalan apa??”“Hafalan al-Qur’an Om…”“Maksudnya, al-Qur’an kitab suci itu???”“Iya Om… al-Qur’an kitab suci umat Islam…Emangnya om ini agamanya apa?” Santri itu mulai berani bertanya.“Maksud adik, al-Qur’an kitab suci Islam yangtebal itu yang dihapal? Memang bisa dihapal? Itu kan tebal banget…” Tanya sitamu itu dengan mengangkat tangannya dan jari tangannya mengisyaratkan tebal.Rupanya dia tidak begitu menggubris pertanyaan santri itu tentang agamanya.“Ah, tidak kok Om… yang saya hafalkan bukanal-Qur’an yang tebal itu, mana mampu otak saya menghafal sekian tebalnya. SayaCuma menghafalkan al-Qur’an yang kecil ini.” Jawab santri itu sambil menunjukkanal-Qur’an kecil yang sedang dipegangnya… 

4, Oleh; Ach Masrur
Cerita tentang kang Amin tadi, mengingatkan saya pada alm Gus Syaifudin Yahdi (Mojogeneng-Mojokerto), beliau yg di beri keterbatasanpengelihatan (tuna netra) namun memiliki kemampuan yg luar bisa, sehinggabeliau tidak hanya hafal Al-Quran (lancar) tapi juga hafal maulid diba’, burdahal-madih, manaqib dan lain2. Yg sangat menakjubkan juga adalah kemampuan beliaumenurun pada salah satu putranya yg juga memiliki keterbatasan pengelihatan (tunanetra),Isyraqi Nur Muhammad (mas Rocky), dalam usianya yg masih muda (Sekarang 13/14th)sudah hafal 30 juz (wisuda sya’ban 2014), mas Rocky juga sering dapat juara difestival sholawat (baik sebagai vokal / penerbang).. lha aku ora iso opo2,,maleh_isin & sungkan_dw (cuma iso ngomong /crito

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kisah Nyata Inspiratif PITQ
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://fadhilaizki.blogspot.com/2017/02/kisah-nyata-inspiratif-pitq.html . Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar :

Posting Komentar

Bismillah Semoga Berkah - Copyright of Kelembutan Ketuhanan .