Wali Paidi 37
Kamis, 20 Oktober 2016
0
komentar
Wednesday, 11 February 2015
WALI PAIDI 37
Dengan bersandarkan tembok wali paidi menikmati kopinya, sesekali dia menyedot rokoknya,
“ Allah…Allah….Allah….” dzikir wali paidi mengiringi hembusan rokoknya
Wali paidi mendoakan seluruh masyarakat dikampungnya, seluruh teman-temanya, guru-gurunya dan semua yg berhubungan dgnya, wali paidi bersiap-siap mau mengunjungi saudaranya yg baru mempunyai anak.
Setelah merasa cukup ngopi dan merokoknya wali paidi mengeluarkan motor dan mempersiapkan segala keperluan kalau hujan turun, dan berangkatlah wali paidi ke rumah saudaranya.
“ Allah…Allah….Allah….” dzikir wali paidi mengiringi hembusan rokoknya
Wali paidi mendoakan seluruh masyarakat dikampungnya, seluruh teman-temanya, guru-gurunya dan semua yg berhubungan dgnya, wali paidi bersiap-siap mau mengunjungi saudaranya yg baru mempunyai anak.
Setelah merasa cukup ngopi dan merokoknya wali paidi mengeluarkan motor dan mempersiapkan segala keperluan kalau hujan turun, dan berangkatlah wali paidi ke rumah saudaranya.
“ Amin…amin…amin….” Wali paidi dg sepenuh hati mengamini
“ tapi calon anakku ini perempuan di…. “ katanya kpd wali paidi
“ ha…ha…ha…..” wali paidi hanya bisa tertawa melihat semua ini
Dan kemarin wali paidi mendengar kalau anak dari saudaranya ini telah lahir, dan anaknya ternyata laki, wali paidi ikut bergembira mendengar khabar ini,
Wali paidi sampai di rumah saudaranya ini sehabis magrib, dan ternyata ibunda dari saudaranya ini ada disana, dan yg membuat wali paidi terkejut ternyata mas kiai guru wali paidi juga berada disitu
“ baru datang di…” Tanya mas kiai
“ inggih mas….” Jawab wali paidi
“ saudaramu masih menemui para tamu dari saura dekat sekitar sini, kamu sama aku ada…” ucap mas kiai,
Lalu mas kiai berdiri menuju sebuah kamar, dan wali paidi mengikutinya, sesampai dikamar mas kiai menyalakan tivi, dan duduk bersila
“ duduk sini di…sebentar lagi kopinya akan datang” ucap mas kiai
Wali paidi duduk disamping mas kiai, melihat tivi berdua, setelah memindah-mindah chanel akhirnya di temukan film action barat yg bagus.
“ wah iki film apik di…” ucap mas kiai dg gembira
Wali paidi hanya diam, wali paidi sebenarnya suka dg film itu, tapi wali paidi sudah pernah melihatnya dan tahu dg akhir ceritanya
“ gak suka dg film ini di…” Tanya mas kiai
“ ndak mas…” jawab wali paidi berterus terang, karena percuma kalau ngomong ditutup-tutupi
“ mengapa…” Tanya mas kiai lagi
“ karena sudah tahu jalan ceritanya…” jawab wali paidi lagi
Lalu dua cangkir kopi datang diantarkan kpd mereka, mas kiai membuka tutup cangkir kopinya dan menghirup aromanya, tampak wajah yg begitu bersyukur terlukis diwajah mas kiai, lalu mas kiai menaruh cangkirnya dan berkata :
“ ya begitulah kalau sudah tahu akhir ceritanya di…, walaupun film yg kau lihat itu bagus akan terlihat membosankan, makanya ketika Allah memberiku kilatan cahaya kejadian2 yg akan terjadi dimasa mendatang, aku meminta kepada Allah untuk menutupnya kembali, karena hidup ini akan gak asyik dan membosankan…..”
“Ha….ha…ha…ha….” wali paidi dan mas kiai tertawa,
“ ha…ha…ha…ha….” Mereka tertawa lagi, tahu sama tahu
“ begitu juga dg saudara kita yg baru punya anak ini, dia sebenarnya bisa melihat jenis kelamin anaknya, tapi dia tidak mau, biar jadi kejutan begitu katanya ..” ucap mas kiai
“ inggih…..inggih….hahaha…” ucap wali paidi
“ kasihan orang2 yg disekitarmu di…kalau kamu tidak minta kpd Allah untuk menutupnya….” Kata mas kiai
“ inggih mas…..” jawab wali paidi dan mulai berdoa kpd Allah untuk menutup kilatan cahaya karomah dihatinya
“ tapi calon anakku ini perempuan di…. “ katanya kpd wali paidi
“ ha…ha…ha…..” wali paidi hanya bisa tertawa melihat semua ini
Dan kemarin wali paidi mendengar kalau anak dari saudaranya ini telah lahir, dan anaknya ternyata laki, wali paidi ikut bergembira mendengar khabar ini,
Wali paidi sampai di rumah saudaranya ini sehabis magrib, dan ternyata ibunda dari saudaranya ini ada disana, dan yg membuat wali paidi terkejut ternyata mas kiai guru wali paidi juga berada disitu
“ baru datang di…” Tanya mas kiai
“ inggih mas….” Jawab wali paidi
“ saudaramu masih menemui para tamu dari saura dekat sekitar sini, kamu sama aku ada…” ucap mas kiai,
Lalu mas kiai berdiri menuju sebuah kamar, dan wali paidi mengikutinya, sesampai dikamar mas kiai menyalakan tivi, dan duduk bersila
“ duduk sini di…sebentar lagi kopinya akan datang” ucap mas kiai
Wali paidi duduk disamping mas kiai, melihat tivi berdua, setelah memindah-mindah chanel akhirnya di temukan film action barat yg bagus.
“ wah iki film apik di…” ucap mas kiai dg gembira
Wali paidi hanya diam, wali paidi sebenarnya suka dg film itu, tapi wali paidi sudah pernah melihatnya dan tahu dg akhir ceritanya
“ gak suka dg film ini di…” Tanya mas kiai
“ ndak mas…” jawab wali paidi berterus terang, karena percuma kalau ngomong ditutup-tutupi
“ mengapa…” Tanya mas kiai lagi
“ karena sudah tahu jalan ceritanya…” jawab wali paidi lagi
Lalu dua cangkir kopi datang diantarkan kpd mereka, mas kiai membuka tutup cangkir kopinya dan menghirup aromanya, tampak wajah yg begitu bersyukur terlukis diwajah mas kiai, lalu mas kiai menaruh cangkirnya dan berkata :
“ ya begitulah kalau sudah tahu akhir ceritanya di…, walaupun film yg kau lihat itu bagus akan terlihat membosankan, makanya ketika Allah memberiku kilatan cahaya kejadian2 yg akan terjadi dimasa mendatang, aku meminta kepada Allah untuk menutupnya kembali, karena hidup ini akan gak asyik dan membosankan…..”
“Ha….ha…ha…ha….” wali paidi dan mas kiai tertawa,
“ ha…ha…ha…ha….” Mereka tertawa lagi, tahu sama tahu
“ begitu juga dg saudara kita yg baru punya anak ini, dia sebenarnya bisa melihat jenis kelamin anaknya, tapi dia tidak mau, biar jadi kejutan begitu katanya ..” ucap mas kiai
“ inggih…..inggih….hahaha…” ucap wali paidi
“ kasihan orang2 yg disekitarmu di…kalau kamu tidak minta kpd Allah untuk menutupnya….” Kata mas kiai
“ inggih mas…..” jawab wali paidi dan mulai berdoa kpd Allah untuk menutup kilatan cahaya karomah dihatinya
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:
Wali Paidi 37
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke
http://fadhilaizki.blogspot.com/2016/10/wali-paidi-37.html
. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar :
Posting Komentar