KISAH SEORANG YANG BOSAN HIDUP.......
Rabu, 26 November 2014
0
komentar
Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah
bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya
berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan
selalu berantakan. Saya ingin mati."Sang Master tersenyum,
"Oh, kamu sakit.""Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat.
Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin
mati."
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master
meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya,
'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.
Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan
terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita
menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak
ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang
penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir
bersama kehidupan membuat kita sakit.
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal
berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang
wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak
abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini?
Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin
mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal,
kecewa dan menderita.
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh
dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master.
"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya
tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin
mati?""Ya, memang saya sudah bosan hidup."
"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini.
Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok
sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati
dengan tenang."
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi
selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat
untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan
racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia
menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia
langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut
"obat" oleh Master edan itu.
Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Begitu rileks, begitu santai!Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia
akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama
keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak
pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir
malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.
Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di
kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu".Karena malam itu
adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan
manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan
melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya.
Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.Pulang kerumah
setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih
tertidur.Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan
membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk
istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin
meninggalkan kenangan manis!
Sang istripun merasa aneh sekali. Selama ini, mungkin aku
salah. "Maafkan aku, sayang."
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan
setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok
aneh ya?"Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka
pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia
ingin meninggalkan kenangan manis!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi
ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-
pendapat yang berbeda.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia
mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia
menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
"Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku
selalu merepotkan kamu."Anak-anak pun tidak ingin
ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu
stres karena perilaku kami."
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba,
hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk
bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang
sudah ia minum, sore sebelumnya?
Ia mendatangi sang Guru lagi.Melihat wajah pria itu, rupanya
sang Guru langsung mengetahui apa yang telah
terjadi,"Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah
sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau
hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu
kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik
kehidupan.
Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu.
Jadilah lembut, selembut air.Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang
Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman
malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak
pernah lupa hidup dalam kekinian.Itulah sebabnya, ia selalu
bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!
Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul .
tapi merupakan suatu anugrah untuk disyukuri
Terlepas bagaimana perasaan anda saat ini, setiap keputusan
yang dikuatkan oleh kehendak anda untuk mengambil
tindakan sesuai dengan komitmen anda akan mendatangkan
hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif
singkat.
Kejarlah duniamu seakan kau kekal abadi
kejarlah akhiratmu seakan ajalmu esok kan menjmput
rinduku dalam sapa;
Sang Pengembara Kehidupan
Dikutip dari: dakwah santri https://www.facebook.com/profile.php?id=100004578975387&fref=nf
bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya
berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan
selalu berantakan. Saya ingin mati."Sang Master tersenyum,
"Oh, kamu sakit.""Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat.
Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin
mati."
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master
meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya,
'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.
Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan
terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita
menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak
ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang
penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir
bersama kehidupan membuat kita sakit.
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal
berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang
wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak
abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini?
Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin
mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal,
kecewa dan menderita.
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh
dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master.
"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya
tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin
mati?""Ya, memang saya sudah bosan hidup."
"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini.
Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok
sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati
dengan tenang."
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi
selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat
untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan
racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia
menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia
langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut
"obat" oleh Master edan itu.
Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Begitu rileks, begitu santai!Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia
akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama
keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak
pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir
malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.
Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di
kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu".Karena malam itu
adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan
manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan
melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya.
Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.Pulang kerumah
setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih
tertidur.Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan
membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk
istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin
meninggalkan kenangan manis!
Sang istripun merasa aneh sekali. Selama ini, mungkin aku
salah. "Maafkan aku, sayang."
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan
setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok
aneh ya?"Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka
pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia
ingin meninggalkan kenangan manis!
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi
ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-
pendapat yang berbeda.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia
mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia
menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
"Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku
selalu merepotkan kamu."Anak-anak pun tidak ingin
ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu
stres karena perilaku kami."
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba,
hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk
bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang
sudah ia minum, sore sebelumnya?
Ia mendatangi sang Guru lagi.Melihat wajah pria itu, rupanya
sang Guru langsung mengetahui apa yang telah
terjadi,"Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah
sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau
hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu
kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik
kehidupan.
Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu.
Jadilah lembut, selembut air.Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang
Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman
malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak
pernah lupa hidup dalam kekinian.Itulah sebabnya, ia selalu
bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!
Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul .
tapi merupakan suatu anugrah untuk disyukuri
Terlepas bagaimana perasaan anda saat ini, setiap keputusan
yang dikuatkan oleh kehendak anda untuk mengambil
tindakan sesuai dengan komitmen anda akan mendatangkan
hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif
singkat.
Kejarlah duniamu seakan kau kekal abadi
kejarlah akhiratmu seakan ajalmu esok kan menjmput
rinduku dalam sapa;
Sang Pengembara Kehidupan
Dikutip dari: dakwah santri https://www.facebook.com/profile.php?id=100004578975387&fref=nf
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:
KISAH SEORANG YANG BOSAN HIDUP.......
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke
http://fadhilaizki.blogspot.com/2014/11/kisah-seorang-yang-bosan-hidup.html
. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar :
Posting Komentar