Bereserah diri (tawakkal)

Posted by Unknown Senin, 06 Oktober 2014 0 komentar
Bereserah diri (tawakkal)  itu tempatnya di hati, bukan di pikiran. Alam pikiran tempatnya tafakkur untuk ikhtiar yang lebih baik. Berserah diri sudah harus dilakukan ketika anda masih punya tekad yang baik. Jadi bukan ketika gagal baru berserah diri. Nanti kalau anda sukses, anda bisa mengklaim sebagai hasil jerih payah anda, tetapi ketika gagal itu takdir. Nah, pandangan demikian harus dihapus.
Kalau nafsumu yang tawakkal, itu tandanya orang pemalas. Kalau pikirannya yang tawakkal, itu tandanya pikirannya tidak kreatif. Kalau badannya yang tawakkal itu tandanya orang yang sedang menikmati  hawa nafsunya. Kalau anda bilang, “Saya pasrah total saja, toh rizki akan datang dengan sendirinya.” Lalu anda tidur tidak bekerja, sambil berharap-harap datangnya pemberian dari orang atau lainnya. Itu namanya hawa nafsu yang tawakkal. Jadinya tamak.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Bereserah diri (tawakkal)
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://fadhilaizki.blogspot.com/2014/10/bereserah-diri-tawakkal.html . Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar :

Posting Komentar

Bismillah Semoga Berkah - Copyright of Kelembutan Ketuhanan .