Nasehat Guru Sufi Tentang Adab
Rabu, 10 September 2014
0
komentar
Di dalam buku “Perjalanan Sufimuda Menemukan Tuhan Dalam Keseharian” saya sudah menulis tentang adab atau aturan bagi seorang murid terhadap Gurunya, sesama teman seperguruan, sesama muslim dan adab atau akhlak seorang murid terhadap seluruh manusia dan alam. Dalam tasawuf, adab adalah hal utama diatas ibadah atas pun dzikir. Tanpa adab seluruh amalan tidak bernilai, demikian Guru Sufi selalu menasehati murid-muridnya. Syaidina Abu Bakar Siddiq mengungguli sahabat lain bukan karena amalan atau ibadahnya tapi karena adab/akhlak nya. Rasulullah SAW Bersabda, “Abu Bakar mengungguli kalian bukan karena banyaknya shalat dan banyaknya puasa, tapi karena sesuatu yang bersemayam di hatinya.” (HR at-Tirmidzi).
Berikut
nasehat dari 3 Guru Sufi tentang akhlak/adab seorang murid yang saya
kutip dari kitab “Al-Luma’” karya Abu Nashr as-Sarraj , semoga
bermanfaat…
Abu Said al-Kharraz berkata,
”Di
antara adab para murid dan sekaligus sebagai tanda kejujuran dari
keinginan kuatnya, adalah kebiasaan berhati lembut, belas kasih, ramah,
dermawan dan sanggup memikul dan menahan segala apa yang kurang
menyenangkan dirinya yang datang dari hamba dan makhluk. Sehingga bagi
seorang hamba memiliki keleluasaan hidup di muka bumi ini. Sementara ia
terhadap seorang Syekh (Guru Mursyid) ibarat seorang anak yang berbhakti
kepada orangtuanya, dan terhadap anak kecil ibarat seorang ayah yang
penuh kasih saying. Sedangkan kepada semua makhluk juga tetap dalam
kondisi ini. Sehingga ia bisa merasakan apa yang mereka keluhkan,
prihatin terhadap musibah yang menimpa mereka dan bersabar atas
perbuatan mereka yang menyakitkan. Sebab ini adalah apa yang dimaksudkan
Allah dari para murid yang jujur. Dimana mereka bisa menaruh
belas-kasih kepada semua makhluk sebagaimana kasih sayang Allah kepada
mereka, dan berperilaku dengan akhlak para nabi, orang-orang yang jujur,
para wali dan para kekasih-Nya. Sehingga dengan demikian tabir pemisah
antara dia dengan Allah swt bisa dihilangkan, selama ia berpegang teguh
dengan adab ini, berbudi pekerti dengan akhlak mulia ini, memohon
pertolongan kepada Allah dalam melakukan semuanya, senantiasa tawakal
kepada-Nya dan ridha dengan-Nya.”
Sahl
bin Abdullah berkata,”Hati seorang murid hendaknya selalu disibukkan
dengan menunaikan kewajiban, beristighfar dari segala dosa dan mencari
keselamatan dari kejahatan makhluk”.
Abu Ali bin al-Katib berkata,”Bila seorang murid telah mencurahkan segalanya hanya untuk Allah maka itu adalah awal dari apa yang Allah berikan kepadanya untuk tidak memerlukan kepada selain Allah”.
Abu Ali bin al-Katib berkata,”Bila seorang murid telah mencurahkan segalanya hanya untuk Allah maka itu adalah awal dari apa yang Allah berikan kepadanya untuk tidak memerlukan kepada selain Allah”.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:
Nasehat Guru Sufi Tentang Adab
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke
http://fadhilaizki.blogspot.com/2014/09/nasehat-guru-sufi-tentang-adab.html
. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar :
Posting Komentar